Jakarta/Kalampriangan.com — Ketua Pelaksana Muspimnas perempuan bangsa dan workshop anti prncabulan, Imas Aan Ubudiah, menegaskan bahwa kejahatan seksual yang marak terjadi di ruang pendidikan maupun layanan publik merupakan ancaman serius bagi masa depan bangsa.
“Perempuan Bangsa berdiri di garis depan untuk melawan kekerasan seksual dan memastikan martabat generasi kita terjaga. Pesantren, sekolah, dan ruang publik harus menjadi ruang aman, bukan ruang ancaman,” tegas Imas dalam sambutannya di Grand Hotel Syahid Jakarta, Jumat (29/8).
Menurutnya, kasus pencabulan dan kekerasan seksual bukan hanya bentuk pelanggaran hukum, melainkan kejahatan kemanusiaan yang merusak kepercayaan, menghancurkan masa depan anak-anak, dan melukai harga diri bangsa.
“Melawan kekerasan seksual bukan hanya tugas aparat penegak hukum, tetapi tugas kita semua sebagai bangsa yang beradab. Dari forum ini, kita ingin melahirkan langkah nyata—mulai dari pencegahan, advokasi, pendampingan korban, hingga mendorong penegakan hukum yang lebih tegas,” jelasnya.
Imas juga menekankan bahwa komitmen Perempuan Bangsa bersama para Nyai, aktivis, dan pengurus daerah akan menjadi kekuatan moral sekaligus spiritual untuk melindungi generasi Indonesia dari segala bentuk kekerasan seksual.
“Kita ingin memastikan bahwa anak-anak kita tumbuh dengan rasa aman, perempuan dihormati, dan generasi bangsa benar-benar terlindungi,” pungkasnya.(Husni)
