Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah (STIEBS) NU Garut Dr. KH. Hilman Umar Basori, M.Pd.
GARUT/Kalampriangan com – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah (STIEBS) Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Garut menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana ke -2, bertempat di Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Pananjung, Kec. Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (30/8/2025)
“Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah Nahdlatul Ulama (STIEBS NU) Garut berdiri pada 28 Desember 2018. Lahir dari cita-cita Nahdlatul Ulama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga nahdliyyin,”kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah (STIEBS) NU Garut Dr. KH. Hilman Umar Basori, M.Pd.
Ia menjelaskan bahwa tahun kemarin wisuda angkatan pertama dan hari ini wisuda yang ke dua meluluskan 92 mahasiswa yang telah menjadi sarjana ekonomi dan hukum. Ada 4 prodi 1 berbasis ekonomi dan bisnis yang 1 berbasis hukum, yang berbasis ekonomi itu manajemen keuangan syariah, ekonomi dan manajemen bisnis syariah yang berbasis hukum ada hukum ekonomi syariah. sambung Ketua STIEBS NU Garut yang dikenal dengan sapaan akrab Ceng Hilman.
“Alhamdulillah mohon do’a dari semuanya lulusan lulusan yang berbasis syariah ini bisa berkontribusi terhadap perkembangan di Kabupaten Garut. kita dapat data hampir di angka 30-40% yang terserap,” ujar Ketua STIEBS NU Garut dikenal dengan sapaan akrab Ceng Hilman.
Selai itu Ceng Hilman mendorong agar lulusan mahasiswa STIEBS ini tidak hanya masuk ke lingkungan kerja di satu perusahaan atau di instansi perusahaan, mereka untuk berbisnis secara mandiri, karena salah satu potensi kuat itu kemampuan mahasiswa untuk bisa melakukan kemandirian di sisi ekonominya.
“Mudah-mudahan dengan dorongan semua mahasiswa bisa lebih kreatif, inovatif dan kemudian membantu secara kemandirian ekonomi yang ada di Kabupaten Garut,” ujar Ceng Hilman
Ia pun menyebut bahwa mahasiswa STIEBS NU ini bukan saja dari Kabupaten Garut ada juga luar dari Garut diantaranya dari Tasik, Bandung dan lainya.
“Kita berencana mudah-mudahan tahapan 5 tahun ke depan menjadi institut, jadi kita mau membuat prodi berbasis pendidikan dan juga berbasis keagamaan, tapi liat nanti saja,” pungkasnya. (*)